Kinerja Pemerintah di Bidang Energi & Listrik
Berikut ini rincian singkat kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla selama dua tahun pemerintahan mereka di bidang energi dan listrik.
Ada beberapa catatan yang harus diperbaiki oleh pemerintah di masa depan yaitu produksi migas nasional masih rendah. Hal ini berbanding terbalik dengan impor bahan bakar minyak yang masih tinggi. Keputusan pemerintah untuk menyamaratakan harga BBM di seluruh Indonesia, khususnya di Papua, disambut baik oleh masyarakat pengguna BBM.
Di bidang kelistrikan, program 35 ribu megawatt listrik untuk daerah-daerah yang kekurangan pasokan listrik saat ini masih berjalan. Pasokan listrik Indonesia hingga saat ini mencapai 55,5 ribu megawatt. Rasio penyebaran listrik di Indonesia mencapai 88,3%. Selain itu perubahan yang signifikan adalah pemadaman listrik jauh berkurang dibandingkan di tahun-tahun sebelumnya.
Di masa dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang berkapasitas 2 x 1000 megawatt, PLTU Cilacap 600 megawatt, PLTU Lombok 2 x 25 megawatt, PLTU Tanjung Awar-Awar 350 megawatt, dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Gorontalo diselesaikan dan beroperasi.